INFO BERITA TERPERCAYA - Pada awalnya, bibir manusia itu mengalami evolusi panjang sebelum sampai pada bentuknya yang seperti sekarang ini. Hal ini diamini para ilmuwan yang percaya bahwa bibir manusia adalah hasil evolusi. Pertama-tama bibir manusia digunakan untuk memenuhi fungsi makan, lalu untuk membantu fungsi berbicara dan berkomunikasi.
Dari evolusi bentuk bibir itulah muncul kebiasaan manusia untuk berciuman. Kok bisa?
DOMINO QQ - Riset tentang berciuman dimulai sudah hampir setengah abad lalu. Awalnya, seorang ahli zoologi dan penulis Inggris, Desmond Morris, seperti dilansir Smarter Lifestyles, mengemukakan bahwa perilaku berciuman adalah hasil evolusi dari primata, di mana ibu mengunyah makanan untuk anak-anak mereka, dan kemudian memberi mereka makan dari mulut ke mulut.
POKER ONLINE UANG ASLI - Menurut Morris, mengingat simpanse masih makan dengan cara ini, maka sangat mungkin manusia purba juga melakukannya. Penempelan bibir ini kemudian berkembang jadi cara induk menghibur anak-anak di saat kelaparan dan akhirnya menjadi ekspresi umum kasih sayang antar primata.
BANDARQ INDONESIA - Dari sini, semuanya berkembang ke hal yang lebih kompleks. Diketahui bahwa keberadaan senyawa kimia bernama feromon, yang disebut-sebut akan dilepas tubuh ketika jatuh cinta, membantu evolusi perilaku ini jadi ciuman intim antar pasangan yang kasmaran. Umumnya, hewan dan tumbuhan memang menggunakan feromon untuk berkomunikasi. Serangga, misalnya, memancarkan feromon untuk sinyal alarm, menunjukkan jejak makanan, atau mengumumkan ketertarikan seksual.
CAPSA SUSUN ONLINE - Tak hanya itu, berciuman juga memicu pesan neuro-kimia bertubi-tubi yang memberikan sensasi sentuhan untuk gairah seksual, perasaan kedekatan, bahkan gelombang euforia. Yang lebih menarik lagi, aktivitas berciuman ternyata tidak hanya sekadar memberi efek internal tetapi juga mengirimkan pesan eksternal. Hal ini dikarenakan ciuman dinilai merupakan aktivitas yang mempertemukan dua pribadi yang masing-masing saling mengirim pesan kuat.
No comments:
Post a Comment